Home » » Hamas Ubah Gaza Lebih Liberal?

Hamas Ubah Gaza Lebih Liberal?

Written By T Noval Ariandi on Kamis, 12 Juli 2012 | 13.01

GAZA - Setelah lima tahun berhasil berebut kepemimpinan di Jalur Gaza, Hamas dikabarkan berhasil menerapkan syariat yang cukup ketat di kawasan yang terletak di bagian barat daya Israel tersebut. Namun, masyarakat dikawasan itu mengakui kini Jalur Gaza lebih liberal.

Pada umumnya polisi Hamas kerap melakukan patroli di seluruh kawasan baik di jalanan Kota Gaza maupun dikawasan pantai untuk mengintai siapa saja yang melanggar syariat. Tidak hanya itu, polisi juga memantau penjualan busana perempuan. Bahkan para pengacara perempuan pun diperintahkan untuk mengenakan penutup kepala.

Namun, berdasarkan pengakuan sejumlah warga Gaza kini beberapa peraturan tidak lagi terlalu ketat. Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga Gaza Said Al Helou yang berprofesi sebagai penjual pakaian dalam wanita.

"Pemerintah tidak lagi menganggu Saya," ujar Al Helou, seperti dikutip Global Post, Rabu, (11/7/2012).

"Awalnya, beberapa tahun lalu polisi meminta Saya untuk tidak memajang foto atau manekin yang menampilkan tubuh perempuan di etalase toko. Namun, sekarang Saya memiliki manekin yang mengenakan pakaian tidur berenda putin dan mereka tidak lagi peduli," tambah Al Helou.

Perubahan ini juga terlihat ketika seorang pria yang berprofesi sebagai penata rambut kembali menjalankan profesinya setelah sebelumnya ia sempat dilarang untuk menata rambut perempuan.

Di Gaza City, juga sudah mulai banyak ditemukan perempuan-perempuan yang bepergian tanpa menggunakan penutup kepala. Mereka bahkan dengan santai bertemu dengan teman pria lalu untuk selanjutnya menghabiskan waktu di sejumlah kafe kelas atas.

Meski demikian, minuman beralkohol masih dilarang dikawasan ini sama halnya dengan berdansa ataupun pelaksanaan pesta pernikahan yang mencampur tamu pria dan perempuan.

Sebelumnya, Hamas yang merupakan organisasi Pergerakan Perlawanan Islam ingin membentuk sebuah negara Islam dimana wilayahnya terdiri atas wilayah Israel dan Palestina. Namun, banyaknya perubahan yang terjadi menunjukkan bahwa kelompok ini berkembang menjadi semakin toleran.

Menurut beberapa kalangan, perubahan ini juga menandai bahwa Hamas semakin beradaptasi dengan peran dan fungsinya sebagai penyelenggara negara. Namun, di lain sisi sejumlah pihak juga menyayangkan terjadinya perubahan ini.

"Perempuan-perempuan muda jadi merasa lebih bebas untuk memakai apa yang mereka inginkan sekarang, ini melawan Islam. Namun, menurut Saya pemerintah tidak perlu terlibat dalam masalah ini. Saya ingin orang-orang kembali ke Islam melalui keyakinan mereka sendiri bukan aturan pemerintah," ujar salah seorang warga Abdullah Mohammed.

Dalam sebuah kesempatan Juru bicara pemerintahan Hamas Taher Al Nounou menekankan bahwa Hamas menjalankan sebuah pemerintahan Islam yang moderat dan menolak fundamentalis yang dinilainya tidak penting.

"Hamas mungkin menyadari bahwa warga Gaza sama halnya dengan warga-warga di berbagai daerah lain diseluruh dunia," ujar Direktur asosiasi HAM Al Dameer yang berbasis di Gaza, Khalil Abu Shammala.

Hamas berkuasa di Jalur Gaza pada 2007 silam setelah berhasil mengalahkan Fatah dalam serangkaian pertempuran sengit. Setelah beberapa tahun mengalami isolasi diplomatik dan ekonomi, Hamas kini dikabarkan mulai mengembangkan hubungan dengan sejumlah negara. (Sumber)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Populer

.:: eramuslim.com ::.

Aqidah dan Fiqih

More Post »

Asean

METRO TV NEWS AKTUAL

« »
« »
« »
Get this widget