SURABAYA - Bulog Divre Jawa Timur menggelar operasi
pasar untuk mengantisipasi lonjakkan harga beras selama Ramadan dan
menjelang lebaran. OP ini digelar selama 36 hari terhitung tanggal 13
Juli hingga 17 Agustus.
"Beras untuk OP ini adalah beras Premium dengan harga net Rp7.300 per kilogram (kg)," kata Kepala Bulog Divre Jawa Timur Rito Angky Pratomo, Selasa (10/7/2012). Kata Rinto, saat ini beras premium harganya mencapai Rp7.900,-. Tentunya, dengan harga OP ini merupakan hasil subsidi ongkos angkut yang diberikan oleh Pemprov Jawa Timur.
Dalam OP kali ini, kata Rito, pihak Bulog tidak membatasi berapa pun permintaan konsumen terkait kebutuhan beras. Hanya saja, yang perlu dilakukan adalah menyaring mana konsumen yang asli atau tengkulak.
"Tidak ada batasan berapa pun kita layani. Paling para konsumen membelinya sesuai rasional. Kalau membelinya banyak pasti mereka tengkulak," ujar Rito. Dia juga menjelaskan, beras premium yang digunakan untuk OP ini akan dijual dalam bentuk kemasan. Setiap kemasan berisi 5 Kilogram.
OP ini digelar di sejumlah pasar di Surabaya selanjutnya diikuti oleh 13 Sub Divre di Jawa Timur. Disinggung soal Stok beras selama Ramadan, Rito memastikan untuk provinsi Jatim dalam kondisi aman. Saat ini, stok beras di Bulog mencapai 605.286 Ton. Jumlah tersebut digunakan untuk beras Raskin sebesar 51.026 Ton per bulan. Otomatis aman untuk 12 bulan ke depan. Harga beras medium ini sesuai dengan Rp6.600,-.
"Stok beras Jatim aman. Untuk 12 bulan kedepan. Belum lagi disusul panen di sejumlah daerah," jelas Rito. Rito juga menyebut, selama tahun 2012, Bulog Jatim ditargetkan mampu menyerap 1.036.350 Ton. Hingga Juli 2012 sudah terpenuhi 753.709 Ton. Untuk mewujudkan target itu, Bulog menggandeng sejumlah Mitra dan Gapoktan.(Sumber)
"Beras untuk OP ini adalah beras Premium dengan harga net Rp7.300 per kilogram (kg)," kata Kepala Bulog Divre Jawa Timur Rito Angky Pratomo, Selasa (10/7/2012). Kata Rinto, saat ini beras premium harganya mencapai Rp7.900,-. Tentunya, dengan harga OP ini merupakan hasil subsidi ongkos angkut yang diberikan oleh Pemprov Jawa Timur.
Dalam OP kali ini, kata Rito, pihak Bulog tidak membatasi berapa pun permintaan konsumen terkait kebutuhan beras. Hanya saja, yang perlu dilakukan adalah menyaring mana konsumen yang asli atau tengkulak.
"Tidak ada batasan berapa pun kita layani. Paling para konsumen membelinya sesuai rasional. Kalau membelinya banyak pasti mereka tengkulak," ujar Rito. Dia juga menjelaskan, beras premium yang digunakan untuk OP ini akan dijual dalam bentuk kemasan. Setiap kemasan berisi 5 Kilogram.
OP ini digelar di sejumlah pasar di Surabaya selanjutnya diikuti oleh 13 Sub Divre di Jawa Timur. Disinggung soal Stok beras selama Ramadan, Rito memastikan untuk provinsi Jatim dalam kondisi aman. Saat ini, stok beras di Bulog mencapai 605.286 Ton. Jumlah tersebut digunakan untuk beras Raskin sebesar 51.026 Ton per bulan. Otomatis aman untuk 12 bulan ke depan. Harga beras medium ini sesuai dengan Rp6.600,-.
"Stok beras Jatim aman. Untuk 12 bulan kedepan. Belum lagi disusul panen di sejumlah daerah," jelas Rito. Rito juga menyebut, selama tahun 2012, Bulog Jatim ditargetkan mampu menyerap 1.036.350 Ton. Hingga Juli 2012 sudah terpenuhi 753.709 Ton. Untuk mewujudkan target itu, Bulog menggandeng sejumlah Mitra dan Gapoktan.(Sumber)






0 komentar:
Posting Komentar